Perusahaan yang Membantu dalam Perekonomian Indonesia

Martha Tilaar Group (MTG)/ PT Martina Berto Tbk


Pada tahun 1977, PT Matina Berto berdiri sebagai industri rumah dengan produk bermerek Sariayu. Pada tahun 1981, perusahaan mendirikan pabrik modern pertama di Pulo Ayan, Pulogadung Industrial Estate. Pada tahun 1986, pabrik kedua didirikan pada Pulo Kambing, Pulogadung Industrial Estate.
Pada tahun 1993, perusahaan mengakuisisi pabrik kosmetik PT Cedefindo sebagai manufaktur kontrak untuk internal dan eksternal. Pada tahun 1995, PT Martina Berto III didirikan di Gunung Putri, Bogor. Pada tahun 1996 PT Martina Berto menjadi pabrik kosmetik pertama di Indonesia yang memperoleh 9001 certification.In ISO 2000, perusahaan ini menjadi satu-satunya pendiri Global Compact PBB dari Asia, juga mendapatkan sertifikat ISO 14001 dan sertifikat GMP: CPKB (Cara Produksi kosmetika Yang Baik) dan CPOTB (Cara Produksi Obat Tradisional Yang Baik). Pada tahun 2008, ia dianugerahi "Most Admired Enterprise di ASEAN" kategori 'Inovasi' dari Asean Bussiness Forum.
Prestasi
Kinerja dan perkembangan PT Martina Berto memiliki pertumbuhan begitu pesat, sejumlah penghargaan baik nasional maupun internasional juga telah di tangan. Baru-baru ini, DR. Martha Tilaar diberikan penghargaan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon pada UN Global Compact Leaders Summit di New York karena menjalankan perusahaan yang memiliki program meliputi 10 prinsip Global Compact etika, seperti hak asasi manusia, tenaga kerja, konservasi pengendapan, dan anti- korupsi sejalan dengan delapan tujuan pembangunan millennium.
Strategi Martha Tilaar Group
PT Martina Berto Tbk mengotak-atik strategi guna mempercantik kinerjanya. Untuk memaksimalkan penjualannya, produsen kosmetik itu berniat memperluas pangsa pasar. Emiten dengan kode saham MBTO ini, akan mulai menyasar kalangan menengah bawah.
Samuel Pranata, Direktur Pemasaran Martina Berto mengatakan, strategi itu akan dilakukan melalui Marta Tilaar Shop (MTS). "Kami berencana membuka MTS untuk segmen menengah bawah," kata dia beberapa waktu lalu.
Samuel menilai, potensi pasar konsumen menengah bawah besar. Pasalnya, jumlah segmen ini terus bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Jika digarap serius, pengelola Martin Berto memprediksi, pasar itu akan memberi kontribusi yang positif.
Terlebih, konsep gerai MTS menawarkan variasi produk yang lebih banyak. Jadi, upaya peningkatan volume penjualan bisa dilakukan dengan lebih optimal. Asal tahu saja, kenaikan penjualan dari gerai Marta Tilaar mencapai 15% sampai 16% per tahun. Samuel berharap, MTS untuk segmen menengah bawah juga bisa mencetak pertumbuhan sebesar tingkat growth MTS yang sudah ada.

Di saat yang sama, manajemen MBTO akan melanjutkan fokus bisnis untuk meningkatkan penetrasi pasar MTS level menengah atas. Martina Berto akan membuka lima gerai MTS baru tahun ini. Hingga pertengahan tahun 2013, perusahaan telah membangun tiga gerai baru. Masing-masing gerai berlokasi di Bekasi, Jakarta, dan Palembang.
Dengan adanya gerai MTS yang baru, pengelola Martina Berto optimistis, kontribusi sekitar 4% hingga 5% dari MTS terhadap pendapatan MBTO akan tetap terjaga. Ekspansi MTS oleh MBTO tidak hanya dilakukan di dalam negeri. Tetapi juga di luar negeri. Dalam waktu dekat, perusahaan membuka gerai di Filipina.
Di Singapura, MBTO sudah memiliki dua gerai Martha Tilaar Shop. Sedangkan di Malaysia dan Brunei, Martina Berto sudah membuka masing-masing satu gerai. Investasi untuk membuka satu gerai MTS di luar negeri membutuhkan dana sekitar US$ 10.000-US$ 15.000.
Selain Filipina, MBTO juga akan melanjutkan ekspansi di Singapura. Di negeri singa ini, MBTO berencana akan membangun fasilitas spa. Namun, manajemen MBTO belum membeberkan terkait kebutuhan dana investasinya.
Martina Berto memang berambisi bisa mendulang fulus lebih besar dari pasar ASEAN. Dengan langkah ekspansi tersebut, perusahaan menargetkan kontribusi pasar ASEAN terhadap total penjualan MBTO akan meningkat.
Saat ini, penjualan di pasar ASEAN memberi kontribusi sekitar 7% terhadap total pendapatan ekspor MBTO. Nah, di akhir 2013, anak usaha Marta Tilaar Group ini berharap, penjualan di pasar ASEAN bisa memberikan sumbangan hingga 10% dari total revenue. Di kuartal I-2013, nilai penjualan luar negeri hanya Rp 1,8 miliar dari Rp 166,85 miliar total pendapatan MBTO.
Kontribusi Martha Tilaar Group dalam Perekonomian Indonesia
              VP dari Martha Tilaar Group, Wulan Tilaar Widarto berkata bahwa peningkatan permintaan pasar dalam hal kosmetik atau perawatan kulit bisa terlihat dari keseluruhan group revenue.
“Kontribusi dari sektor spa sangat besar belakangan ini dan kami mengharapkan angka ini akan meningkat hingga 30% di masa depan. Kami melihat peningkatan tajam dalam permintaan pasar akan perawatan spa karena orang semakin sadar akan perlunya perawatan kesehatan dan kecantikan yang paripurna,”tambah Wulan yang juga menginformasikan bahwa Martah Tilaar Group akan melansir perawatan spa baru bulan mendatang untuk memenuhi permintaan pasar.
             Saat ini, ada 54 cabang salon Martha Tilaar Salon Day Spa di beberapa kota besar di Indonesia dan di luar negeri termasuk di Brunei Darussalam dan Malaysia.
Peningkatan permintaan pasar ini telah mendorong Martha Tilaar Group untuk membuka 10 cabang baru tahun ini di Jakarta, Bandung, Medan, Makassar, Padang dan Jambi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga telah merangsang pertumbuhan perawatan spa yang semakin menjamur juga di hotel-hotel menengah dan budget.

Sumber:

http://industri.kontan.co.id/news/mbto-akan-sasar-menengah-bawah

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer